Via.Pixabay
Sedia payung sebelum hujan
Mumpung lagi musim hujan kayaknya enak nih bahas payung
(enakan juga bahas bakso atao mi ayam๐๐)
He… he…
Akhirnya bangkit lagi setelah sekian lama otak saya terbaring lemes.๐๐
Say goodbye sama males dan say hello sama semangat.๐
Payung jadi kebutuhhan wajib kalau musim hujan kayak gini, walaupun udah ada mantel, eh jas hujan maksudnya, tetep aja keberadaan payung nggak tergantikan. Rasanya lebih simple pake payung kalau mau pergi ke toko depan rumah, atau ke rumah yang punya tokonya….. (apaan sih)
Dan walaupun payung ini menjadi benda yang kelihatan sederhana banget di mata dan hati kita, yang kalau rusak tinggal beli yang baru, yang kalau udah bosan tinggal taroh di gudang, tapi sebenarnya payung itu…
1. sejarah penemuan Payung nggak sesimple yang saya pikir, nggak dari dulu udah ada aja gitu. Payung pertama kali digunakan di Mesir sono, jauh banget kan. Seminggu jalan kaki aja, belum tentu nyampe. Ya kali ke Arab jalan kaki, harus naik pesawat dong, ato kapal, atau jet pribadi kalau punya
Lah… kok malah bahas itu…๐๐ก
Oke... oke fokus trulala.
Maklum lah ya, karena mesir itu panasnya melebihi indonesia jadi orang-orang di sana berinisiatif membuat alat pelindung untuk melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari saat bepergian. Namun pada saat itu payung hanya digunakan oleh para raja dan digunakan untuk menunjukan seperapa tinggi pangkat seseorang, makin tinggi gagang payungnya makin tinggi pula kekuasaanya. Payung sendiri dipercaya sudah ada sejak 4000 tahun lalu. Pada waktu itu, payung pertama kali dibuat tidak tahan air, hanya berfungsi sebagai pelindung panas dari matahari dan tidak bisa dibuka tutup seperti sekarang. Barulah ketika payung masuk china bangsa Tiongkok berhasil memodifikasi payung menggunakan lilin dan lak sehingga payung bisa tahan air.
Via.pixabay
2. Semua emang butuh proses termasuk payung untuk mencapai bentuknya yang bermacam-macam seperti sekarang. Pada awal-awal masuk Eropa payung dibuat dari kayu atau tulangnya ikan paus lho. Dan bagian atasnya dibuat dari kain kanvas yang dilapisi minyak, jadi waktu itu bawa payung itu berat sob dan juga mudah rusak, tapi hal tersebut dianggap lebih mudah daripada harus pesan kereta saat bepergian. Karena hidup itu adalah seni... (Uluh..uluh.. Bahasanya๐)
Makin lama orang membuat payung dengan menambahkan seni menggambar dan memberi warna pada payung. Sampai pada tahun 1852 seorang bernama Samuel fox berhasil membuat payung dengan kerangka besi yang lebih kuat dan membuatnya lebih praktis lagi setelah bisa dibuka dan ditutup. Tak hanya itu Samuel fox pun juga mendirikan English steels company di inggris.
Puk..angan...๐๐๐
3. payung atau parasol, dalam bahasa inggris payung di sebut umbrella, kata umbrella ini berasal dari bahasa latin umbra yang artinya bayang-bayang.
Via.pixabay
4. pada zaman dahulu, ceilah… kayak mau tidur aja didongengin๐๐
Serius ini, dulu payung itu merupakan hal yang nggak banget kalau dipakai sama kaum pria di Eropa. Jadi pada abad ke 16 ketika payung mulai populer di Eropa, wanita menjadikan payung sebagai salah satu item fashion yang cocok untuk mereka kenakan saat dibawa jalan-jalan keluar, bentuk payung pun jadi lebih feminin, dengan hiasan renda dan pita. Sehingga para pria lebih memilih memakai topi daripada dikatain banci.
Tapi setelah seorang penulis terkenal dari Persia bernama Jonas hanway berani menggunakan payung kemanapun ia pergi, payung mulai populer juga digunakan oleh kalangan pria, tentunya dengan desain yang lebih maskulin. Bahkan terkadang mereka menyebut payung dengan sebutan hanway.
Catatan ๐ : jangan karena terinspirasi Jonas hanway lantas kamu yang cowok mencoba mengubah pandangan orang umum dengan pake rok kemana-mana ya….
Itu mah dosa, melawan kodrat๐ณ
Via.pixabay
5. Seperti penjelasan di atas china adalah negara pertama yang berhasil membuat payung anti air, jadi nggak heran juga kalau sebuah daerah bernama Songxia di China sana merupakan tempat dengan produksi alias produsen payung terbanyak lho. Ada lebih dari 1000 pabrik payung di daerah ini dimana satu karyawannya saja bisa membuat rata-rata 300 payung perharinya. Wow,,,,
Nggak salah kalau Songxia disebut ibukota payung dunia.
Di Songxia juga ada buanyak banget jenis payung, mulai dari payung hujan, payung pantai, payung golf, payung lipat, payung mini, payung pantai (eh, udah tadi ya๐), payung parasol, payung nikah, payung tembus pandang, payung teduh...
Bila nanti saatnya tlah tiba kuingin kau menjadi istriku…๐ต๐ต
Duh,,, pengen deh dinyanyiin gitu๐๐
Dan banyak lagi, sampe pegel nyebutinnya.
6. Namanya juga barang dagangan. Pasti punya harga jual dong, tapi kalau kamu ditawarin buat beli payung yang harganya jutaan kira-kira mau nggak…?
Saya sih mau๐, mau nolak aja maksudnya, he…he… ๐payung hadiah 17 agustusan aja udah cukup kok buat saya.
Swaine adeney brigg men malacca umbrella (ampe kesrimpet nyebutnya๐ข) adalah payung termahal di dunia dengan harga mencapai Rp.16,95 juta.
Yang membuat payung itu punya harga semahal itu karena dibuat dari tenun sutera asli dan gagangya yang terbuat dari kayu tulip berlapis perak. Edah… eman-eman atu kalao kena air hujan. Mending dipajang aja di dinding rumah, atau disimpan dilemari setelah dilaminating
Emang KTP dilaminating๐
7. ada banyak banget pabrik payung di dunia, tapi pabrik payung pertama didirikan pada tahun 1928 di Baltimore, Maryland. Sedangkan toko payung pertama di dunia didirikan di kota London, Inggris dengan nama James smith and sons. sampai saat ini pun toko tersebut masih berdiri kokoh di jalan 5 new oxford st.
Kesana ah kapan…kapan…๐๐
Ngimpi
Aminin aja kali...
8. sungguh naas kalau payung yang tak berdosa disebut-sebut dalam sebuah pembunuhan.
Presiden amerika serikat ke 35 John F. kennedy, kalian pasti tahu kalau sang presiden mati karena sebuah pembunuhan.
Presiden john F. kennedy meninggal tertembak pada 22 november 1963 ketika ia melintas di Dealey plaza. Seseorang dengan payung hitam yang melambaikan payungnya sesaat sebelum presiden ditembak dicurigai sebagai pembunuhnya atau orang yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Orang tersebut dijuluki sebagai the umbrella man…..
Hih… ngeri juga ya…
Via.pixabay
Krik....
Kenapa dikatakan begitu, karena untuk membuat wagasa ini dibutuhkan waktu sampai 3 bulan lho.
Wow...๐ฑ๐ฑ
dan memerlukan ketrampilan yang tinggi juga, setiap bagian dari wagasa ini dikerjakan dengan tangan langsung, jadi nggak heran kalau prosesnya lama dan biayanya juga sepadan sama usahanya. selain itu wagasa ini juga anti air dan salju.
Nah, jadi gitu. Yang simple simple belum tentu simple beneran. Payung aja sejarahnya panjang gitu…
rasanya saya seneng lho bisa tahu hal-hal kayak gini. Jadi Bisa lebih menghargai sesuatu kalau tahu sejarahnya. Ya nggak sih…
See you sop..
Tuh kan, hujan-hujan makan sop juga enak.๐๐
Eh, see you sob maksudnya
Efek laper nih....
No comments:
Post a Comment