Via.pixabay
Poin...poin...poin...
Eh, bunyi apaan tuh?π
Bunyi bolpoin kah?
Ha..ha.. Enggak, itu mah saya. Iseng-iseng aja.
Bolpoin pasti jadi kebutuhan wajib para anak sekolah dan mahasiswa ya, dan para penagih hutang tentunya.
(Kok bawa-bawa penagih hutang)
Yah daripada bawa karung beras 30 kg. Berat euy.
Bahkan yang udah nggak sekolah pun pasti mengakui kalau bolpoin itu kecil tapi besar manfaatnya. (Kek saya giniππ) Kalau dipikir-pikir kayaknya bolpoin itu memang benda yang simple banget, nggak terlalu berharga alias murah meriah. Kalau hilang tinggal beli di toko, paling cuma 2000 aja, kalau pinter nawar ya 1500 oke lah. (Cuman kalau beneran ada yang nawar bolpen, astagfirallah)
Tetapi sobat....
Bolpoin itu juga punya sejarah dan fakta yang unik lho. Nggak hanya sekedar alat tulis yang kecil dan murah, nggak hanya sekedar best friendnya si buku, nggak hanya buat corat coret nulis namanya si dia di meja. Wkwkwk....
(Siapa kah yang suka begitu...)
Nggak percaya? Nih saya buktikan....
1. Ada yang kenal siapa itu bapak Ladislao jose biro? Udah ketebak pasti banyak yang nggak tahu.
Ada yang kenal saya?
Udah ketebak juga, enggak tahu neng.
(Ya ampun dari dulu kok nggak populer yak....π)
Ladislao jose biro adalah seorang jurnalis asal Hungaria yang berhasil menciptakan pulpen bersama saudara laki-lakinya yaitu George yang bekerja sebagai seorang kimiawan. (Ealah gitu....)
Pada tahun 1938 mereka mengembangkan ujung pena yang baru. Yakni sebuah bola kecil yang dapat berputar bebas pada sebuah lubang. Dan jadilah pulpen lebih praktis ya....
Via.pixabay
2. Meskipun bolpoin sudah ditemukan sejak tahun 1938 tapi alat tulis ini nggak langsung dipatenkan sob. Harus menunggu bertahun-tahun kemudian sampai bolpoin dipatenkan di Argentina pada 10 Juni 1943 yang dijual dengan merek Birome. Sampai saat ini pulpen birome masih terus diproduksi lho.
Tepuk tabgan.....πππππ
3. Kira-kira pulpen berasal dari bahasa apa ya?
Yang jelas bukan bahasa gaul atau alay yak.
Jadi sebenarnya kata bolpoin diambil dari bahasa inggris ballpoint yaitu bola kecil yang ada di ujung pena. Tapi tahu sendirilah lidah orang Indonesia memang Indonesia banget sehingga ballpoint jadi bulpen alias pulpen. Kata pulpen sendiri dianggap lebih resmi dari bulpen, dan sudah ditulis dalam kamus besar bahasa Indonesia.
4. Di New york pulpen pertama kali di jual pada tahun 1945 dan dibandrol dengan harga yang cukup mahal, (2 hari kerja baru bisa beli itu bolpoin)
yaitu 156 ribu. Tapi meskipun begitu banyak sekali orang yang membelinya sampai polisi harus berada di sana untuk menjaga keamanan dan pulpen tersebut terjual sampai 10.000 pulpen.
Ya maklum lah, namanya juga perdana.
(Kira-kira pak polisi beli juga nggak ya...)
5. Hati-hati ya sob, bolpoin juga bisa membunuh orang lho. Meskipun terdengar konyol dan ceroboh tapi faktanya setiap tahun ada sekitar 100 orang yang meninggal karena tersedak bolpoin.
Haduh, kok bisa, gimana kronologisnya ya...
Karena itulah tutup bolpoin kemudian memiliki lubang-lubang kecil untuk mencegah hal semacam itu berlanjut.
6. Saking dibutuhkannya pulpen ini, setiap detiknya ada sekitar 125 pulpen yang dibeli di dunia. Salah satunya berasal dari pasar di Amerika yang dimiliki BIC yang sejak tahun 1983 sudah menjual lebih dari 7 miliar bolpoin.
(Di pasar deket rumah saya juga banyak, tiap hari dibeli anak-anak sekolah yang jadi korban pulpenya raib ato abis)
Apaan sih....
Via.pixabay
7. Pupen memang terkenal benda yang murah sih, di toko mana aja pasti ada si pulpen. Tapi, namanya hidup ada susah ada senang, dan namanya pulpen ada murah ada juga yang mahal. Dan pulpen paling mahal yang pernah saya tahu adalah platinum pen montegrappa, yang harganya mencapai satu juta euro atau setara dengan 14 milyar.
(Aduh, siapa yang mau beli, yang mampu beli maksudnya...)
Saya mah angkat tangan aja..
Woe, siapa tuh yang angkat senjata?
Kagak ada ya...
8. Di spanyol nama pulpen adalah 'BolΓgrafo', di Italia 'penna a sfera', di Jerman 'Kugelschreiber, dan di Argentina disebut 'birami'. Jadi tiap tempat beda-beda ya, bahkan kalau di tempat saya pulpen jadi polpen. Hi... hi... lidah orang jawa ya begitu.
(Yo pokoke ngeneki...)
Polpen ku ilang, sopo seng jupuk.. ?
Wa... Ha...ha... Zaman dulu.
Pulpen 14 miliar? Gila, mahal banget ya. Daripada buat beli pulpen sih saya lebih milih buat beli rumah, laptop, handphone baru, baju, mobil, motor (eits, sedekahnya jangan lupa...). Ha... ha... nggak nyangka ya pulpen bisa semahal itu, bahkan pas pertama kali dijual harganya juga lumayan buat ngisi perut satu minggu (pake roti ama air aja). Tapi hal itu sebanding kok dengan proses pembuatan dan bahannya. Apapun pulpen pilihan sobat jangan lupa sering-sering mampir ke blog saya ya.... di carasimplecantik.blogspot.com
Ngiklan terus...
Kagak apa-apa lah kan gratis
Wkwkwk...
Stop, penutupannya bikin mual, sebelum pada muntah mending saya bilang
See you....
No comments:
Post a Comment